![]() |
Rumah warga yang mengalami kerusakan parah (Dok. Ist) |
MediaWarta.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mulai melakukan pendataan terhadap bangunan warga yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah tersebut pada Rabu (20/8/2025).
Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, menyampaikan bahwa proses pendataan ditangani langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi.
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kesiapan pemerintah daerah dalam merespons dampak bencana.
"Untuk nantinya kita akomodir," kata dia, Sabtu (23/8/2025).
Hingga saat ini, BPBD baru melaporkan satu bangunan yang tercatat rusak, yakni sebuah mushola di Kecamatan Bojongmangu.
Meski begitu, Asep menegaskan bahwa Pemkab masih terus melakukan pemeriksaan di beberapa titik lain yang kemungkinan terdampak.
Menurutnya, Kecamatan Bojongmangu menjadi daerah yang merasakan dampak gempa paling besar dibandingkan wilayah lain di Bekasi.
"Kalau Bojongmangu itu dampaknya cukup terasa karena mungkin dataran tinggi."
Gempa bumi dengan magnitudo 4,7 itu tak hanya dirasakan di Bekasi, tetapi juga menjalar ke sejumlah wilayah di Jabodetabek.
Getaran gempa sempat mengganggu perjalanan kereta api lokal (KRL). Bahkan, operasional kereta cepat “Whoosh” sempat dihentikan sementara pada Rabu malam. Beruntung, pada pagi harinya layanan kereta tersebut kembali berjalan normal.
Meski belum ada informasi lebih lanjut mengenai bantuan yang akan diberikan kepada warga terdampak, Pemkab Bekasi memastikan akan terus memantau situasi dan mendata kerusakan agar langkah penanganan bisa segera ditentukan.
0 Komentar