![]() |
Ilustrasi orang yang sedang menanam saham (Dok. Ist) |
MediaWarta.id - Bagi banyak investor, baik saham maupun reksadana sering jadi pilihan favorit saat ingin memulai investasi. Meski demikian, ada perbedaan saham dan Reksadana bagi pemula yang wajib diketahui.
Supaya Anda tidak salah pilih dan investasi jadi lebih terarah, berikut ini penjelasan mengenai perbedaan antara saham dan reksa dana yang sebaiknya Anda ketahui.
1. Siapa yang Menjual Produk Investasi
Perbedaan pertama ada pada pihak yang menawarkan produk. Reksa dana dijual melalui APERD, yaitu Agen Penjual Efek Reksa Dana. Sementara kalau ingin membeli saham, Anda bisa melakukannya melalui bursa efek atau lembaga keuangan tertentu.
Di era digital seperti sekarang, keduanya sudah semakin mudah diakses. Banyak platform investasi online yang menyediakan layanan jual beli saham dan reksadana, sehingga transaksi bisa dilakukan praktis hanya lewat ponsel.
2. Apa yang Sebenarnya Anda Beli
Saat membeli reksa dana, artinya Anda membeli kumpulan aset yang dikelola oleh seorang Manajer Investasi. Aset ini bisa berupa obligasi, saham, deposito, dan surat utang, yang dipilih sesuai jenis reksa dana yang Anda beli.
Sedangkan saat membeli saham, Anda secara langsung membeli sebagian kepemilikan perusahaan. Jadi, selain berpotensi mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham (capital gain).
3. Siapa Saja yang Terlibat
Dalam investasi reksa dana, ada beberapa pihak yang terlibat seperti Manajer Investasi, emiten (penerbit surat berharga), serta Bank Kustodian yang bertugas menyimpan dan mengamankan dana investor.
Untuk saham, pihak yang terlibat meliputi emiten (perusahaan penerbit saham), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perusahaan efek atau sekuritas, dan broker yang menjadi perantara jual beli saham.
4. Stabilitas dan Fluktuasi Nilai Investasi
Saham dikenal memiliki risiko yang lebih tinggi karena harganya bisa naik-turun cukup tajam dalam waktu singkat. Tapi justru karena fluktuasi ini, potensi keuntungannya juga besar, terutama jika Anda berinvestasi dalam jangka panjang.
Berbeda dengan reksa dana yang cenderung lebih stabil, terutama reksa dana pendapatan tetap atau pasar uang. Produk ini lebih cocok untuk investor yang lebih berhati-hati (konservatif) karena risikonya relatif lebih rendah.
5. Cara Mengelola Investasi
Ini juga menjadi perbedaan yang cukup penting. Reksa dana dikelola oleh Manajer Investasi profesional yang punya keahlian khusus dalam mengelola dana nasabah. Investor hanya perlu memantau kinerja reksa dana melalui laporan yang rutin diberikan.
Sementara pada investasi saham, Anda sendiri yang harus memutuskan kapan membeli atau menjual saham. Oleh sebab itu, investor saham biasanya perlu mempelajari analisis fundamental dan teknikal agar bisa mengambil keputusan tepat.
Baik saham maupun reksa dana sama-sama menarik sebagai instrumen investasi, tinggal disesuaikan saja dengan tujuan, profil risiko, dan waktu yang Anda miliki. Jika ingin lebih praktis dan minim risiko, reksa dana bisa jadi pilihan.
Dengan memahami perbedaan saham dan Reksadana bagi pemula, Anda bisa menentukan pilihan investasi yang paling sesuai, sehingga rencana keuangan jangka panjang pun dapat tercapai dengan lebih optimal.
0 Komentar