 |
| Proses identifikasi jenazah (Dok. Ist) |
MediaWarta.id - Sebanyak 13 jenazah korban ledakan amunisi kedaluwarsa masih berada di kamar jenazah RSUD Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin malam (11/5).
Tim medis masih melakukan proses identifikasi dan autopsi terhadap para korban.RSUD Pameungpeuk yang terletak di wilayah selatan Garut ini dipadati oleh keluarga korban yang datang untuk menunggu kabar.
Rumah sakit ini juga menjadi tempat terdekat dari lokasi kejadian, yakni di kawasan pantai Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, tempat TNI melakukan pemusnahan amunisi kedaluwarsa.
Salah satu keluarga korban, Dedi (40), warga Kecamatan Pameungpeuk, mengaku masih menunggu proses identifikasi di rumah sakit.
Ia mengatakan bahwa korban bernama Iyus, keponakannya, ikut menjadi korban dalam ledakan tersebut saat berada di lokasi kejadian.
“Ya, sekarang lagi nunggu almarhum,” ujar Dedi dengan sedih.
Ia dan istrinya tidak menyangka bahwa Iyus, yang dikenal sebagai sosok baik dan merupakan warga asli Garut selatan, menjadi korban tewas.
Selain keluarga korban, suasana di rumah sakit juga ramai oleh anggota TNI berseragam dan tim medis yang hilir mudik menjalankan tugasnya.
Hingga Senin malam, pihak RSUD Pameungpeuk belum memberikan keterangan resmi terkait hasil identifikasi jenazah.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin pagi sekitar pukul 09.30 WIB, saat TNI melakukan peledakan amunisi kedaluwarsa di area pantai yang jauh dari permukiman. Biasanya, kegiatan ini dilakukan dengan pengamanan ketat.
Namun, dalam kejadian kali ini, ledakan justru memakan korban. Total ada 13 orang meninggal dunia, terdiri dari sembilan warga sipil dan empat anggota TNI.
Saat ini, TNI Angkatan Darat tengah melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab pasti insiden ledakan tersebut
0 Komentar