Menurut laporan TechCrunch pada Kamis (13/3), fitur ini tersedia secara global untuk kreator yang sudah tergabung dalam Program Facebook Content Monetization.
Dengan adanya fitur ini, kreator bisa memperoleh pendapatan dari konten yang mereka bagikan di Story Facebook.
Sebagai contoh, kreator yang membuat video atau Reels tentang resep masakan bisa membagikan cuplikannya di Story dan menghasilkan uang dari sana.
Tidak hanya itu, kreator juga bisa mendapatkan penghasilan hanya dengan membagikan momen keseharian mereka seperti biasa.
Seorang juru bicara Facebook mengatakan kepada TechCrunch bahwa pembayaran untuk konten Story akan bergantung pada performa atau jumlah penayangan yang didapat.
Menariknya, kreator tidak perlu mencapai batas minimal jumlah penayangan tertentu untuk mulai memperoleh penghasilan.
Selain itu, bagi kreator yang sudah mengaktifkan fitur monetisasi di Facebook, mereka bisa langsung menikmati fitur ini tanpa perlu melakukan pengaturan tambahan.
Langkah Facebook ini merupakan bagian dari strategi Meta untuk menarik lebih banyak kreator, terutama dari TikTok, agar aktif di Facebook dan Instagram.
Sebelumnya, Meta telah menawarkan berbagai insentif, seperti bonus tunai, kontrak konten, dan dukungan komunitas bagi para kreator.
Tahun lalu, Facebook meluncurkan program monetisasi konten yang menggabungkan beberapa skema monetisasi, seperti In-Stream Ads, Ads on Reels, dan Performance Bonus menjadi satu.
Pada tahun 2024, Facebook kembali mengundang jutaan kreator untuk bergabung dalam program ini.
Bagi kreator yang belum mendaftar dalam program monetisasi Facebook, mereka dapat menyampaikan minatnya melalui situs resmi Facebook.
Sejak pertama kali memperkenalkan fitur monetisasi pada tahun 2017, Facebook telah membayar lebih dari empat juta kreator. Bahkan, pada tahun 2024, total pembayaran kepada kreator telah mencapai lebih dari 2 miliar dolar AS (Rp32,7 triliun).
Dengan fitur baru ini, Facebook berharap semakin banyak kreator yang aktif membagikan konten di platform mereka.
0 Komentar