![]() |
| Petugas saat melakukan olah TKP (Dok. Ist) |
MediaWarta.id - Kasus pembobolan brankas di SMP Negeri 1 Pulung, Kabupaten Ponorogo, yang mengakibatkan hilangnya uang tunai sebesar Rp180 juta masih terus didalami pihak kepolisian.
Hingga saat ini, polisi telah memeriksa sedikitnya 10 orang saksi untuk mengungkap pelaku serta motif di balik kejadian tersebut.
Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, menjelaskan bahwa seluruh saksi yang dimintai keterangan berasal dari internal sekolah.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memperjelas rangkaian peristiwa serta mengumpulkan informasi yang berkaitan langsung dengan tindak pidana tersebut.
“Ada 10 saksi kami periksa totalnya sampai saat ini ya,” ungkap Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Senin (22/12/2025)
Ia juga meminta dukungan dan doa dari masyarakat agar proses penyelidikan dapat segera menemukan titik terang. Menurutnya, kepolisian masih terus bekerja mengumpulkan fakta dan bukti guna mengungkap kasus ini secara menyeluruh.
"Pastinya yang berkaitan dengan tindak pidana itu doakan dari teman-teman segera bisa kita ekspos,” tambah mantan Waka Polres Berau Polda Kalimantan Timur ini.
AKBP Andin menegaskan bahwa saksi-saksi yang diperiksa memiliki keterkaitan dengan aktivitas di lingkungan sekolah. Namun, pihaknya belum dapat menyampaikan detail teknis penyidikan kepada publik karena proses hukum masih berjalan.
Saat ditanya mengenai kemungkinan pemeriksaan rekaman CCTV di sekitar sekolah, AKBP Andin tidak memberikan jawaban secara gamblang.
Diketahui, kamera pengawas di lingkungan SMPN 1 Pulung dilaporkan telah rusak selama kurang lebih enam bulan sebelum kejadian.
Meski demikian, polisi memastikan seluruh fakta di lapangan telah dikumpulkan dan akan dirangkai menjadi satu kesatuan dalam proses penyidikan.
SMPN 1 Pulung yang berada di Desa Pulung, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, diketahui menjadi sasaran pencurian. Uang tunai sebesar Rp180 juta yang disimpan di dalam brankas raib tanpa jejak.
Brankas tersebut berada di dalam lemari yang terletak di ruang kepala sekolah. Hingga kini, belum diketahui secara pasti kapan pelaku membobol brankas tersebut.
Pantauan di lokasi menunjukkan aparat dari Polsek Pulung bersama Satreskrim Polres Ponorogo telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Petugas menyisir ruang kepala sekolah yang berukuran sekitar 7 x 8 meter guna mencari petunjuk tambahan.
Pihak kepolisian memastikan penyelidikan masih terus berlanjut hingga pelaku berhasil diungkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

0 Komentar