Cara Mengobati Kuku yang Rusak dengan Mudah dan Cepat, Pahami Ini agar Kerusakan Tak Semakin Parah

Cara mengobati kuku yang rusak
Ilustrasi kuku rusak (Dok. Ist)


MediaWarta.id - Kuku yang tampak sehat umumnya berwarna cerah, halus, dan tidak mudah rapuh. Namun, ada kalanya kuku mengalami kerusakan yang bisa dikenali dari perubahan warna, bentuk, hingga teksturnya. Meski begitu, ada cara mengobati kuku yang rusak.

Disisi lain, penyebab kerusakan kuku sangat beragam, mulai dari cedera ringan hingga penyakit tertentu. Mengenali penyebabnya sangat penting agar penanganan yang dilakukan bisa tepat sasaran.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan kuku mengalami kerusakan:

1. Cedera pada Kuku

Salah satu penyebab paling umum dari kuku rusak adalah cedera. Ini bisa terjadi akibat terbentur benda keras, terjepit, atau kebiasaan menggigit kuku secara berlebihan (onychophagia). 

Cedera semacam ini bisa menyebabkan kuku berubah warna, terkelupas, bahkan terlepas dari dasarnya.Penanganannya bergantung pada tingkat keparahan. Untuk cedera ringan, biasanya cukup dikompres dengan es atau dibiarkan sembuh alami. 

Namun, pada kasus yang lebih parah, seperti kuku yang terangkat atau robek, mungkin diperlukan tindakan medis seperti menjahit bantalan kuku atau mengangkat kuku yang rusak.

2. Infeksi Jamur dan Bakteri

Infeksi jamur, atau yang dikenal dengan istilah medis onikomikosis, juga merupakan penyebab umum kuku rusak. Gejala yang ditimbulkan antara lain:

  • Kuku berbau tidak sedap
  • Perubahan warna pada kuku, seperti menjadi kuning, putih, kecoklatan, atau bahkan hitam
  • Kuku menebal atau menjadi rapuh
  • Kuku terlepas dari kulit di bawahnya

Selain jamur, infeksi bakteri seperti Staphylococcus atau Streptococcus juga bisa menyebabkan kuku rusak, khususnya pada kasus paronikia akut. Infeksi ini bisa menimbulkan pembengkakan dan nyeri di sekitar kuku.

3. Kekurangan Nutrisi

Kuku yang rusak juga bisa menjadi sinyal bahwa tubuh sedang kekurangan nutrisi tertentu. Salah satu ciri khasnya adalah munculnya garis Beau, yaitu lekukan horizontal pada kuku yang cukup dalam. 

Kekurangan zat besi atau vitamin B juga dapat menyebabkan koilonikia, yaitu bentuk kuku yang melengkung seperti sendok.

Kondisi seperti ini umumnya terjadi pada orang dengan anemia defisiensi besi, dan bisa membaik jika kebutuhan nutrisi terpenuhi melalui pola makan sehat atau suplemen.

4. Penyakit Autoimun

Beberapa penyakit autoimun, seperti psoriasis, dapat memengaruhi kondisi kuku. Salah satu tanda khasnya adalah nail pitting, yaitu munculnya lekukan-lekukan kecil di permukaan kuku. 

Berbeda dengan garis Beau, nail pitting biasanya bersifat lebih dangkal dan menyebar. Penderita psoriasis sering mengalami masalah kuku ini bersamaan dengan gejala kulit lainnya, seperti bercak merah dan sisik tebal.

5. Penyakit Paru dan Kondisi Medis Serius Lainnya

Kondisi kuku juga bisa menjadi indikator adanya penyakit serius, salah satunya penyakit paru-paru. Salah satu tanda yang umum disebut adalah nail clubbing atau jari tabuh, yaitu pembengkakan pada ujung jari dan bentuk kuku yang cembung mirip stik drum.

Kondisi ini bisa terkait dengan kanker paru-paru, rendahnya kadar oksigen dalam darah, radang usus, penyakit celiac, atau bahkan sirosis hati.

Cara Mengobati Kuku Rusak Sesuai Penyebabnya

Penanganan kuku rusak harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Berikut beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan:

Infeksi jamur: Biasanya dokter akan meresepkan obat antijamur, baik dalam bentuk oles (topikal) maupun minum (oral).

Infeksi bakteri: Diperlukan antibiotik yang sesuai, juga bisa diberikan dalam bentuk topikal atau oral.

Psoriasis kuku: Dapat ditangani dengan krim kortikosteroid, atau sediaan seperti cat kuku khusus yang mengandung obat.

Kekurangan zat besi atau vitamin: Diperlukan suplemen penambah darah dan perubahan pola makan untuk memperbaiki kondisi kuku.

Jika kerusakan kuku disebabkan oleh cedera ringan, umumnya bisa sembuh sendiri dalam beberapa minggu dengan perawatan mandiri seperti mengompres, menjaga kebersihan kuku, dan menghindari tekanan pada area kuku.

Namun, jika kuku menunjukkan tanda-tanda infeksi, mengalami perubahan drastis dalam waktu cepat, atau disertai dengan rasa nyeri sebaiknya periksa ke dokter. Dengan cara mengobati kuku yang rusak, kuku akan kembali seperti semula.

0 Komentar


Dapatkan Informasi Terkait Berita Indonesia Terkini dan Terupdate Tahun Ini , trending, serta terpopuler hari ini dari media online MediaWarta.id melalui platform Google News